TANJUNG REDEB – Bupati Berau, Sri Juniarsih mewanti-wanti Dinas Pendidikan (Disdik) Berau agar ke depan tidak ada lagi keluhan soal sarana dan prasarana pendidikan di Berau.
Menurutnya, keluhan mengenai sarana dan prasarana seharusnya bisa segera teratasi Dinas Pendidikan Berau. Mengingat dinas tersebut memiliki anggaran yang menjadi prioritas dalam pembagian anggaran di DPRD Berau.
“Salah satu contohnya yakni seperti di Biatan, saya menerima keluhan di kampung tersebut banyak kekurangan kelas, sehingga dengan anggaran yang ada ini Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait bisa menindaklanjuti keluhan tersebut,” ujarnya kepada Berau Post belum lama ini.
Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Berau, Yudi Artangali mengaku segera menindaklanjuti keluhan-keluhan yang berkaitan sarana dan prasarana pendidikan.
“Kami akan koordinasikan terkait dengan instruksi ibu bupati, dan kami akan melakukan monitoring hal tersebut,” kata dia.
Meski belum bisa dilakukan dalam waktu dekat, menurut pihaknya akan mengusulkan di anggaran murni tahun depam. Karena anggaran Dinas Pendidikan memang tergolong besar, namun 70 persen banyak dialokasikan kepada kesejahteraan guru.
“Tahun ini ada penambahan ruang kelas. Setiap tahun pasti ada, dan kami akan memonitor juga mana yang lebih prioritas,” bebernya.
Ia mencontohkan seperti di Segah, sudah ada penambahan ruang kelas. Sebab tiap tahun penambahan murid selalu ada. Seperti orangtua yang bekerja di perkebunan, mereka biasanya memiliki anak yang harus bersekolah.
Kemudian, untuk pembangunan sekolah baru belum bisa dilakukan. Karena membutuhkan tenaga guru yang lebih banyak lagi. “Bukan menjadi rahasia umum, setiap tahun pasti murid yang masuk itu bertambah,” bebernya.
“Maka dari itu meski kita setiap tahun melontarkan anggaran untuk penambahan kelas di tahun, berikutnya juga pasti kekurangan akibat bertambahnya anak didik baru, tetapi ini akan menjadi bahan evaluasi kita juga,” tandasnya. (aky/arp)