TANJUNG REDEB – Masyarakat Berau kembali dituntut untuk bersabar. Pasalnya, Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Lati, akan kembali melakukan perawatan terhadap boiler unit 2, perbaikan diprediksi memakan waktu satu bulan.
Manajer PLN UP3 Berau, M Harryadi Poel, tidak menampik hal tersebut. Ia mengatakan, dengan beban daya saat ini, tentu pemadaman bergilir akan dilakukan. Mengingat, kemampuan dua boiler tersebut tidak bisa mencakup keseluruhan beban daya. “Waktunya kurang lebih satu bulan. Tapi diupayakan secepatnya,” paparnya, Minggu (3/9).
Dikatakannya, PLTU Lati biasanya menyuplai daya ke PLN sebesar 9,5 Mega Watt (MW), namun karena ada penurunan suplai, maka hanya menjadi 4,5 hingga 5 MW saja. Hal ini tentu tidak dapat menerangi seluruh pelanggan PLN Berau. “Tidak bisa seluruhnya. Meskipun ada backup dari pembangkit di Sambaliung,” ujarnya.
Ia melanjutkan, untuk beban daya di Berau hampir menyentuh angka 36 MW. Dengan rerata 33-35 MW, tergantung pada kondisi cuaca di Berau. Jika kondisi panas, maka pemakaian daya akan semakin meningkat. Karena masyarakat menggunakan Air Conditioner (AC). “Benar, sampai saat ini belum mencukupi,” katanya.
Ia menambahkan, pihaknya tengah berupaya dengan cara mengusulkan penambahan pembangkit ke PLN Pusat. Sembari menunggu penyelesaian program PLN Pembangunan jaringan tranmisi Maloy – Talisayan – Tanjung Redeb. Agar sistem kelistrikan di Tanjung Redeb, bisa terkoneksi dengan sistem Mahakam. Sehingga suplai daya listrik tidak bergantung pada pembangkit yang ada saat ini.
“Jika sudah terkoneksi, PLN Tanjung Redeb bisa mendapat daya tambahan dari Banjarmasin, Palangkaraya, dan juga Balikpapan,” ucapnya.
Untuk pembangkit jaringan, saat ini dikatakannya sudah mencapai Maloy, jika sudah terhubung, tentu di Berau akan sama dengan keandalannya dengan listrik di Samarinda dan Balikpapan, yang sistemnya sudah kuat. Sehingga bisa meminimalisasi pemadaman.
“Sekarang harus diakui, jika satu pembangkit perawatan, suplai daya akan kurang. Dan mau tidak mau terjadi pemadaman bergilir,” paparnya.
Sementara, Pejabat Sementara (PS) Direktur Utama PT Indo Pusaka Berau (IPB) Aan Wibowo, belum dapat dikonfirmasi terkait hal ini. Hingga berita ini diterbitkan, Najemuddin belum merespons panggilan maupun pesan singkat dari awak Berau Post. (hmd/sam)