TANJUNG REDEB - Belakangan muncul usulan pembatasan atau pelarangan melaksanakan ibadah haji lebih dari satu kali, hal ini pun mendapat respons positif Wakil Presiden Ma’ruf Amin, meski menurutnya hal itu perlu diperdebatkan lebih dulu.
Menanggapi hal tersebut, salah satu calon jemaah haji asal Berau, Ida, mengaku sangat mendukung rencana penerapan kebijakan tersebut. “Bagus aja sih itu, jadi seperti saya ini yang baru mau melaksanakan ibadah haji tidak perlu menunggu antrean terlalu lama,” ucap Ida, diwawancara Berau Post, kemarin (6/9).
Dukungan itu menyusul, dirinya harus menunggu hampir 7 tahun baru bisa melaksanakan ibadah haji karena antrean yang terbilang cukup lama. “Kita kan gak tahu umur kita sampai kapan, nah kalau antrean lama kan takut umur kita nggak sampai, apalagi untuk orang yang mampu yang sering naik haji, mungkin bisa gantian gitu ya,” tutupnya.
Sementara Kasi Haji dan Umrah Kementerian Agama (Kemenag) Berau, Nasir, mengatakan, pihaknya hingga saat ini belum menerima surat edaran dari Pemerintah Pusat terkait pembatasan tersebut. Hal itu katanya masih dalam pembahasan. Apakah nanti akan diterapkan atau tidak, pihaknya juga belum mengetahuinya.
Dia pun pernah ditanya para calon jemaah haji terkait hal itu. Namun, karena belum ada surat resmi yang diajukan sehingga pihaknya belum berani berbicara banyak ke publik. “Kita lihat saja nanti, betul seperti itu atau hanya wacana, karena saya mengetahui hal ini hanya dari media,” bebernya.
“Intinya kalau kami dari Kemenag Berau, jika itu benar maka pihaknya akan siap menyosialisasikan kepada masyarakat agar masyarakat tahu bahwa wacana pembatasan itu benar adanya. Tapi kalau untuk saat ini kami belum berani bicara banyak, karena kami belum menerima surat edaran itu,” tambahnya. (adm/sam)