MANAGED BY:
JUMAT
22 SEPTEMBER
UTAMA | SANGGAM | PEMERINTAHAN | PARLEMENTARIA | EKONOMI | ALL SPORT | KALTIM | KOMBIS
Kamis, 07 September 2023 01:23
Menikmati Sepi

Oleh Daeng Sikra

BELUM jam 11, Rabu (6/9). Sudah lewat sedikit waktu berkunjung ke pasar. Biasanya sejak subuh hingga jam 09.00 wita, ramai pengunjung. Ke petak pasar basah.

Saya tidak ke pasar basah. Tidak ada rencana membeli ikan atau sayur mayur, ataupun sekadar jumpa dengan para penjualnya. Niatnya, mau melihat situasi di pasar kering. Yang khusus menjual pakaian.

Masuk melalui pintu utama. Di awal, konsep dibangunnya pasar, ada ditempatkan petugas tak jauh dari pintu utama. Maksudnya, petugas itu sebagai pusat informasi, seperti di pusat perbelanjaan.

Konsep itu tak pernah ada, sejak awal diresmikannya pasar hingga sekarang. Eskalator yang dulu sempat jadi mainan anak-anak untuk naik dan turun, juga tak difungsikan. Pengunjung lebih suka menjadikan seperti tangga biasa.

Di halaman parkir, tak ada banyak kendaraan yang parkir. Hanya ada satu unit truk besar yang parkir di pojok sendirian. Entah apa statusnya. Parkir atau numpang nginap.

Masuk di pintu utama. Ada berita berbingkai yang dulu dimuat harian Tribun. Berita sekitar Covid-19. Ada wajah Pak Agus Tantomo berbaju dinas ASN dan tulisan mengingatkan pengunjung menggunakan masker. Usia foto itu, pasti sudah tahunan. Masih setia di tempatnya.

Lorong dari arah pintu utama itu, sudah mulai terasa lengang. Tak satupun pengunjung pasar yang datang berbelanja. Penjualnya asyik duduk di depan petak jualannya sambil bermain HP. Ada yang tersenyum, sambil mencermati akun TikToknya. Terdengar pelan, lagu janda berbahasa Makassar yang viral itu.

Saya terus berjalan dan mencermati petak penjual kain. Sesekali ada yang menegur. Cari apaki pak, kata perempuan cantik berbadan mungil berkulit putih. Saya pun hanya membalas dengan senyuman. Cuma jalan-jalan saja, kata saya.

Di lorong sempit, ada warga mencoba  kain ukuran panjang. Sejenis gamis untuk wanita. Ia mencoba di depan kaca, sambil memutar-mutar badannya. Saya hanya menyaksikan sebentar kejadian itu.

Saya terus berjalan. Sambil mencari petak penjual kain milik teman saya. Dimana petak jualannya Pacci, kata saya bertanya pada pelayan toko. Ia menunjukkan petak yang belum buka. Petaknya masih tutup pak, tapi mungkin dia di depan. Soalnya ada juga petaknya di depan itu, kata penjual yang juga berkulit kuning langsat dan cantik pula.

Akhirnya saya ketemu Pacci. Anak bugis yang pernah mendapat hadiah Umroh lomba main gaplek. Ia jago main gaplek alias domino. Cari apaki daeng, kata Pacci. Cuma mau lihat situai saja, kata saya.

Yaa, beginilah situasinya, lanjutnya. Ia sendiri tidak tahu apa penyebab sehingga petak pasar kering ini jadi sepi pengunjung. Ia hanya meraba-raba. Apakah penyebabnya jualan online. Kan TikTok juga banyak yang jualan, kata dia.

Baginya, sepi pengunjung berdampak pada sepinya omzet. Tapi, ia tidak terlalu merasakan rugi besar. Kain yang kita ambil dari Samarinda. Nanti laku baru dibayar, kata Pacci. Kalau kita perlu lagi, tinggal memesan dari Samarinda, tambahnya.

Saya pun mencermati seluruh kawasan penjual kain yang memang nampak lengang. Mendapatkan hasil pembeliaan Rp 1 juta sehari saja, sangat sulit sekarang, kata Pacci.

Jangankan di Pasar Adji Dilayas yang tingkat kabupaten. Di Pasar Tanah Abang, Jakarta, pusatnya grosir di Indonesia juga diberitakan sepi pengunjung. Mungkin samalah dampaknya yang dirasakan di Pasar Adji Dilayas.

Tak lama, saya pun memutuskan untuk pulang. Saya membayangkan, ratusan penjual kain yang tetap setia walaupun sepi pengunjung. Saya pun membayangkan, kalau pasar kering biasanya ramai di saat mendekati lebaran saja.

Teringat kalimat bermakna yang diucapkan Pak Dahlan Iskan. “Ketika kamu merasa sepi dan sendiri, maka saat itu kamu sedang belajar tentang ketangguhan. Semoga saja, suasana yang dihadapi para pedagang kain, bisa membuatnya semakin tangguh. (*/sam)

@cds_daengsikra.

loading...

BACA JUGA

Sabtu, 16 September 2023 21:48

Memperkuat Visi Kepemimpinan Pancasila

Eskalasi jelang pilpres tahun 2024 sudah  terasa di tahun 2023…

Jumat, 15 September 2023 19:23

Irau Berau

BUKAN hanya panitia hari jadi yang sibuk mempersiapkan festival bakar ikan.…

Selasa, 12 September 2023 14:24

Anak Buah

PADAHAL sudah jualan tiga bisa mampir. Itu pun karena informasi…

Kamis, 07 September 2023 01:23

Menikmati Sepi

BELUM jam 11, Rabu (6/9). Sudah lewat sedikit waktu berkunjung…

Rabu, 06 September 2023 19:59

Numpang Lewat

BANYAK yang bertanya, kapan Jembatan Sambaliung bisa dilalui kendaraan roda…

Selasa, 05 September 2023 19:35

Jangan Menangis

PENELITIAN menyebutkan, menangis bisa merangsang produksi hormon endorfin. Hormon yang…

Senin, 04 September 2023 17:45

Koalisi Nasi Kuning

MINGGU (3/8). Berharap hujan lebat. Sayangnya, hanya diberi gerimis tidak…

Jumat, 01 September 2023 13:38

Tambah Sakti

PENGGALAN bait lagu Vina Panduwinata. Di ujung kemarau panjang. Yang…

Kamis, 31 Agustus 2023 21:12

Kapal Kandas

HANYA panik sehari. Tidak berhari-hari. Sekarang sudah kembali normal. Penjual…

Rabu, 30 Agustus 2023 18:35

Ujung Pena

ADA proses panjang yag harus dilewati. Saking panjangnya, ngalih menentukan…

Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers