TANJUNG REDEB – Kepala Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Berau, Salim, sebut dari 143 organisasi masyarakat (ormas) baru 116 ormas terdaftar, dan hanya 77 yang aktif melaksanakan sejumlah kegiatan.
Hal ini pun menjadi perhatian pihaknya, yang juga tengah melakukan evaluasi terkait dengan keberadaan ormas di Bumi Batiwakkal. “Karena perlu diusulkan lagi ke pusat yang tidak aktif itu apakah bisa dibubarkan. Karena kadang ketika mau dibubarkan ternyata mereka masih aktif. Tapi hanya sedikit saja anggotanya, paling sekitar 5 orang,” ujarnya kepada awak media belum lama ini.
Menurut Salim, kasus lain yang terjadi adalah banyaknya ormas yang tidak aktif tersebut kembali membentuk organisasi baru dan melakukan reshuffle atau perombakan semua struktur organisasi sebelumnya. “Ada juga yang nama organisasinya masih ada, tapi orang-orangnya sudah tidak ada. Harusnya dicabut, tapi prosesnya cukup lama karena akte notaris juga tercatat di Kemenkumham,” bebernya.
Karena memasuki tahun politik atau Pemilihan Umum (Pemilu) yang akan diselenggarakan pada 2024 mendatang, Kesbangpol Berau akan melakukan beberapa pembinaan terhadap semua ormas yang ada di Kabupaten Berau, mulai dari yayasan, paguyuban, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) hingga keterwakilan suku dan ras.
“Tahap awal pembinaan sudah, dan selanjutnya kami ada pembinaan tahap kedua. Menjelang pemilu ini rawan konflik sosial karena banyak yang mendukung salah satu partai,” bebernya.
Hal itu dinilai perlu adanya kesamaan persepsi, pemikiran, dan kebersamaan. Itu yang harus ditanamkan pada para ketua ormas agar dapat mengondisikan anggotanya. Salim berpesan kepada para pengurus ormas, agar dapat menjaga kekondusifan di Berau, dan menjalin kebersamaan lebih erat lagi.
Bahwa pemilihan serentak nanti untuk mencari orang terbaik yang memimpin daerah. Sehingga, tidak perlu saling menjatuhkan dan yang paling penting jangan ikut politik uang. “Pemilu bukan menjatuhkan atau saling mengalahkan. Tetapi kita mencari pemimpin yang mampu untuk meningkatkan daerah dan kita harus dukung itu, sehingga tidak ada yang namanya terjadi kekacauan saat Pemilu nanti,” pungkasnya. (aky/sam)