TANJUNG REDEB – Ketua DPRD Berau, Madri Pani mengapresiasi olahan coklat Berau yang kini sudah banyak dikenal orang.
Ia mengatakan, kemajuan industri kakao Berau memang saat ini masih kecil, mengingat produksi yang dilakukan masih sebatas order. Hal ini dikarenakan, alat produksinya masih kecil. Sehingga untuk melakukan produksi dalam jumlah besar sulit untuk dilakukan.
“Ini perlu mendapatkan apresiasi. Selain sumber pariwisata, Berau juga punya opsi lain, yang bisa dipasarkan, yakni cokelatnya,” katanya.
Ia melanjutkan, Dinas Perkebunan (Disbun) juga diminta aktif untuk memasarkan produk Berau tersebut agar bisa mendatangkan investor. Kemudian terus mengembangkan investasi di Bumi Batiwakkal.
Selain itu, Berau juga menurutnya punya potensi lain yang bisa terus dikembangkan. “Banyak. Contoh seperti udang, ikan, kepiting. Tapi saat ini, perkebunan sedang menggeliat,” ucapnya.
Ia berharap, Disbun tetap konsisten dalam mempromosikan coklat maupun produk lainnya, yang dihasilkan dari dunia perkebunan di Berau. “Harapan saya, bisa terus dipromosikan. Dan datangkan investor di Berau,” tuturnya.
Sebelumnya, Kepala Disbun Berau, Lita Handini mengatakan, produk cokelat Berau saat ini sudah memasuki pasar nasional. Cokelat tersebut merupakan hasil dari Kampung Rantau Panjang.
Dikatakannya, pihaknya mengembangkan cokelat tersebut, di Kampung Labanan Makarti kemudian dikelola oleh para ibu-ibu di kampung tersebut, bekerja sama dengan Pokdarwis dan juga pihak ketiga.
“Jadi cokelat ini kami bawa Expo di Surabaya, pada 1-4 September lalu,” jelasnya. (hmd/arp)