TANJUNG REDEB - Dibangun dengan anggaran miliaran, kini bangunan peninggalan Pekan Olahraga Nasional (PON) Kaltim pada tahun 2008 lalu yaitu kolam renang Kakaban Aquatic terlihat mulai kurang terawat.
Salah satu masyarakat yang berkunjung ke kolam renang Kakaban Aquatic, Imron, menilai, banyak fasilitas yang tidak terawat dengan baik, padahal bangunan ini terbilang sangat bagus. "Desainnya bagus, tapi kenapa nggak dirawat seperti saat ini, beberapa fasilitas mulai terlihat rusak," ujarnya kepada Berau Post belum lama ini.
"Bahkan katanya kondisi airnya juga tak terawat, seperti tidak ada sirkulasi airnya, kondisi dinding kolam juga berlumut, seharusnya dengan fasilitas yang megah ini perawatan harus terus dilakukan agar bisa dinikmati jangka panjang," lanjutnya.
Di lain waktu, Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Disnas Pemuda dan Olahraga Berau, Benny Hedryantho, mengatakan, sempat mendengar isu mengenai keluhan warna kolam renang yang berubah menjadi hijau.
Namun, ia membantah perubahan warna bukan karena tidak terurusnya kolam renang tersebut, melainkan karena mesin penyaring air yang sudah beberapa tahun belum dilakukan perawatan. "Kita rawat terus secara berkala. Kalau masalah menghijau kami sedang melakukan perawatan mesin filter. Mungkin karena mesin sudah beberapa tahun belum mendapat perawatan," ujarnya.
Ia memaparkan, keseluruhan mesin yang digunakan untuk memfilter air kolam ada tiga buah. Namun, pihaknya masih melakukan evaluasi dengan mengundang pihak PDAM dan ahli perbaikan mesin guna memastikan perbaikan tepat sasaran.
Jadi lanjut dia, sementara perbaikan dilakukan pihaknya hanya membuka kolam bagian anak-anak dan pemanasan. Sedangkan, kolam prestasi dan lompat indah akan ditutup sembari pergantian mesin filter air rampung dilakukan.
"Tiga mesin yang ada mau kita ganti filternya, terus tabung nifibernya itu diresin kembali luar dalam supaya kolam bisa kembali normal. Jadi sementara waktu kita alihkan masyarakat ke kolam pemanasan dan anak-anak saja dulu," tuturnya.
Sementara itu, untuk perbaikan sarananya akan dimulai dari gazebo dan lantai yang mulai pecah. Sebab ada keluhan warga yang mengaku terluka karena tidak sengaja menginjak pecahan keramik.
Sedangkan reparasi gazebo untuk menarik minat masyarakat yang berkunjung, serta mempercantik kawasan kolam yang mulai tampak usang. "Dari segi pembiayaan itu sangat besar, jadi kita mulai membenahi pelan-pelan," tuturnya.
Untuk sumber dana perbaikan sendiri bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Perubahan. Namun, anggaran yang dikucurkan masih tergolong cukup rendah, hanya sekira Rp 200 juta saja. Maka kata dia, pihaknya hanya bisa melakukan perbaikan ringan terlebih dahulu.
"Prioritas kami perbaikan mesin. Tapi dari segi pembiayaan keseluruhan itu sangat besar," ungkapnya.
Ia berharap, dengan anggaran seadaanya bisa memberikan dampak terhadap salah satu tempat wisata Kolam Renang Kakaban Aquatic nantinya. "Jika saprasnya memadai dan peminat meningkat, kemungkinan bisa kita naikan retribusinya. Ini juga bisa meningkatkan PAD Berau," tutupnya. (adm/sam)