TANJUNG REDEB – Wakil Ketua I DPRD Berau, Syarifatul Syadiah menyebut sektor pertanian dan perkebunan di Bumi Batiwakkal sangat menjanjikan. Terlebih masih banyak lahan tidur yang belum tergarap.
Ia mengatakan, saat ini Berau masih berharap besar pada pertambangan. Padahal suatu saat akan habis. Sedangkan untuk perkebunan dan pertanian tentu bisa berkelanjutan.
"Pertanian dan perkebunan di Berau luas. Bisa dimanfaatkan dengan baik," katanya.
Pemkab Berau menurutnya bisa memanfaatkan dan mengatur hal tersebut. Apalagi saat ini Berau sudah dilirik dunia usaha luar, dari segi perkebunannya. Seperti cokelat dari Kampung Merasa.
"Kita mempunyai lahan yang luas di sektor perkebunan dan pertanian. Jadi tidak perlu lagi membeli beras dari luar cukup konsumsi beras lokal saja," tuturnya.
Sari -sapaan akrabnya- mendorong Pemkab Berau untuk memulai konsumsi lokal bagi seluruh ASN dan masyarakat Kabupaten Berau, gar para petani lokal dapat diberdayakan. Sehingga para petani lokal tidak kebingungan untuk memasarkan hasil panennya.
"Itu memang harus diatur oleh pemerintah, sehingga tidak perlu mengimpor dari luar Berau dan produk lokal harus dimaksimalkan," jelasnya.
Selain itu, ia menyebut pemanfaatan potensi sektor pariwisata untuk meningkatkan PAD Berau masih sangat minim, sehingga perlu ditingkatkan. Karena Berau sebagai daerah yang memiliki potensi pariwisata terbesar di Provinsi Kalimantan Timur.
Untuk mendukung hal itu, perlu meningkatkan sarana dan prasarana untuk akses jalan ke wisata dan memiliki fasilitas yang bersih dan indah. Seperti sapta pesona agar bisa menarik para wisatawan lokal maupun luar daerah.
"Hal itu bisa menarik para wisatawan yang datang dan kembali ke Berau, membawa keluarga bahkan teman temannya agar mempunyai kenangan indah di Berau," katanya.
Ia juga menyebut Pemkab Berau harus menggandeng seluruh stakeholder terkait di sektor pariwisata seperti, perhotelan dan restoran dan penerbangan. Diakuinya, memang persoalan harga tiket masih menjadi permasalahan pokok bagi para wisatawan. Namun dengan iming-iming, Berau memiliki potensi perkebunan yang bisa dinikmati dan dibeli.
Ia merasa hal itu bisa mendatangkan wisatawan. Bahkan tidak menutup untuk investor. "Sekarang orang datang jika hanya penasaran buat apa? Bisa perkebunan dijadikan wadah untuk rekreasi. Ini yang perlu sebenarnya," tutupnya. (hmd/arp)