TANJUNG REDEB – Dalam beroperasinya, Perusahaan Listrik Negara (PLN) Persero memiliki setidaknya tiga program prioritas yang harus dilaksanakan. Yakni pemanfaatan sampah menjadi energi (CoFiring), pemanfaatan Fly Ash Bottom Ash (FABA), dan Electrifiying Agriculture.
Untuk memastikan semua program yang menjadi Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL), Komisi II DPRD Berau menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan manajemen PLN Berau.
Disebut Ketua Komisi II DPRD Berau, Andi Amir, program TJSL merupakan komitmen dan bakti Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terhadap pembangunan yang berkelanjutan dengan memberikan manfaat pada ekonomi, sosial, lingkungan, serta hukum dan tata kelola dengan prinsip yang lebih terintegrasi, terarah, terukur dampaknya serta dapat dipertanggungjawabkan dan merupakan bagian dari pendekatan bisnis perusahaan.
Kegiatan TJSL juga bebernya, berdasarkan Peraturan Menteri BUMN Nomor: PER1/MBU/03/2023, yang bertujuan mewujudkan kesejahteraan masyarakat, serta memenuhi kebutuhan masyarakat. Selain itu, turut aktif memberikan bimbingan dan bantuan kepada pengusaha golongan ekonomi lemah, koperasi, dan masyarakat.
“Benar, kami juga ingin tahu, PLN di Berau ini, apakah programnya jalan atau seperti apa. Terus daerah mana saja. Persyaratannya seperti apa. Dari pemaparan manajemen PLN, mereka mengaku telah menjalankan kewajibannya itu,” jelasnya.
Sementara Manajer PLN UP3 Berau, M Harryadi Poel, mengatakan, memang untuk penyaluran program TJSL tidak bisa ujuk-ujuk langsung diserahkan. Ada mekanisme yang harus dilalui oleh calon penerima. “Jadi ada kriterianya, kami juga sempat beberapa waktu lalu menyalurkan bantuan beasiswa di salah satu yayasan yang ada di Gunung Tabur,” ucapnya.
Ia melanjutkan, dalam penyalurannya, calon penerima wajib membuat surat permohonan yang dilengkapi dengan proposal, berisikan latar belakang program, tujuan program, dan kegiatannya apa saja. Namun, dari tim PLN akan datang dan melakukan survei, agar tidak ada proposal fiktif.
“Jadi mekanismenya memang seperti itu. Dipilah-pilah proposal yang masuk. Dan tidak bisa langsung dicairkan juga,” katanya.
Untuk PLN Berau katanya, bagi karyawan muslim, akan ada pemotongan zakat yang uangnya akan disalurkan melalui penyambungan gratis bagi warga yang tidak mampu. Ini menurutnya, merupakan salah satu program TJSL yang juga dilakukan oleh PLN Berau. “Benar, jadi ada pendataan. Intinya, kami ingin Berau ini terang terus,” tutupnya. (hmd/sam)