TANJUNG REDEB - Dua rumah di Jalan Mangga III, RT 13 Kelurahan Karang Ambun, Kecamatan Tanjung Redeb, hangus terbakar sekitar pukul 05.00 Wita, Kamis (28/9).
Api pertama kali dilihat oleh Anhar Biruni saat akan pergi ke masjid untuk Salat Subuh. Api sudah membumbung tinggi dari sebelah rumahnya. Yang berasal dari warung yang berjualan sayur masak. Besarnya api, membuat Anhar langsung membangunkan kedua orangtuanya untuk menyelamatkan diri.
“Api sudah di atap. Saya lari ke dalam rumah, membangunkan orangtua saya,” katanya ditemui di lokasi kebakaran kemarin.
Ia kemudian bersama warga berusaha memadamkan si jago merah. Namun karena bangunan terbuat dari kayu. Api semakin membesar. Bahkan menyambar ke rumahnya.
"Bersebelahan saja. Api cepat membesar. Hanya surat penting berhasil kami selamatkan," ujarnya.
Sementara itu, Kasi Humas Polres Berau Iptu Suradi menjelaskan, selain rumah milik orangtua Anhar, bangunan lain yang terbakar adalah milik Nursalim (60). Kebakaran tersebut diduga berasal dari kompor yang menyala di rumah Nursalim. Tetapi penyebab pastinya masih dalam proses penyelidikan Satreskrim Polres Berau dan Polsek Tanjung Redeb. “Penyebabnya masih kita dalami dan masih olah TKP, apakah benar terjadi akibat korsleting listrik atau bukan, karena saat kejadian diduga memasak dan ditinggal salat,” tuturnya.
Sebanyak lima unit pemadam kebakaran dari BPBD Berau dan satu kendaraan taktis barracuda Polres Berau diturunkan untuk memadamkan api.
Dirinya membeberkan pada saat kebakaran tersebut tidak ada korban jiwa, namun kerugian ditaksir mencapai Rp 250 juta.
Tim pemadam kebakaran telah berhasil memadamkan api sekitar pukul 05.40 Wita, setelah itu petugas melakukan pendinginan di sekitar lokasi.
"Kami mengimbau kepada masyarakat untuk selalu waspada terhadap bahaya korsleting listrik serta mengawasi penggunaan kompor ketika sudah digunakan," imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Berau Nofian Hidayat mengatakan, pihaknya menurunkan sebanyak 5 unit damkar untuk menyekat api, agar tidak merembet ke bangunan lain. Beruntung api berhasil dipadamkan 30 menit kemudian. "Api cepat menyebar karena bahan bangunan dari kayu," katanya. (hmd/udi)