TANJUNG REDEB – Di hari kelima pencarian ES (7), bocah yang diduga tenggelam di Sungai Kelay beberapa waktu lalu, berhasil ditemukan. Tim gabungan menemukan mayat dengan kondisi tak lengkap sekira pukul 14.30 Wita.
Menurut Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik, BPBD Berau, Nofian Hidayat, mayat ditemukan di Sungai Segah, Jalan Ahmad Yani oleh seorang motoris ketinting. Awalnya, saksi mata tersebut menduga mayat tersebut boneka. Namun saat didekati merupakan mayat manusia tanpa kepala, kaki dan tangan.
“Saat dievakuasi, kami awalnya ragu. Namun, kami bawa ke RSUD dr Abdul Rivai untuk diperiksa lebih lanjut,” katanya.
Dengan kondisi mayat yang tak utuh, pihaknya akan menunggu hasil visum dan tes DNA yang dilakukan rumah sakit. Hal itu untuk memastikan mayat tersebut merupakan ES atau bukan.
Terkait dengan hilangnya anggota tubuh, Nofian menduga dimakan oleh ikan. Mengingat, jarak waktu korban tenggelam dan ditemukan lima hari. Di mana mayat mudah rapuh dan gampang terlepas.
“Kami dapat informasi dari rumah sakit. Benar itu jasad manusia, tapi kami tidak bisa pastikan apakah jasad ES atau bukan. Karena harus tes DNA dulu,” paparnya.
Karena belum pasti, pihaknya tetap melanjutkan pencarian hingga hari ketujuh. “Disetop jika sudah tujuh hari,” singkatnya.
Diberitakan sebelumnya, seorang anak laki-laki berinisial ES (7) diduga tenggelam di Sungai Kelay, Jalan Perjuangan, Kelurahan Gunung Panjang, Kecamatan Tanjung Redeb sekira Pukul 17.00 Wita. Isak tangis keluarga pecah di sekitar lokasi Tempat Kejadian Perkara (TKP) korban menghilang. Diduga korban tidak bisa berenang dan tenggelam saat bermain bersama seorang temannya.
Ketua RT 12, Jalan Perjuangan, Kelurahan Gunung Panjang, Kecamatan Tanjung Redeb, Patri AS menerima laporan tentang anak hilang sekira pukul 17.00 Wita. Dirinya membenarkan bahwa anak yang tenggelam tersebut merupakan warganya.
“Sekira jam 5 sore tadi saya menerima laporan,” ujarnya.
Diakuinya, berdasarkan informasi warganya, korban bersama temannya, sebelumnya terlihat sedang bermain di pinggiran Sungai Kelay sejak kondisi air surut untuk mencari kepiting.
“Awalnya dua orang anak itu bermain di pinggiran sungai, namun ketika air pasang seorang anak berhasil diselamatkan oleh kru kapal di sekitar lokasi dan nahas korban yang tidak bisa berenang tidak sempat tertolong juga diduga hanyut terseret arus sungai,” jelasnya. (hmd/arp)