TANJUNG REDEB - Kunjungan Jurnalistik Kabupaten Berau yang terdiri dari jajaran Protokol dan Komunikasi Pimpinan (Prokopim) bersama PWI Berau berlanjut. Setelah mengunjungi Monumen Pers Nasional di Kota Surakarta, Jawa Tengah, kini rombongan bergeser ke Daerah Istimewa Yogyakarta.
Rombongan mengunjungi Kepatihan Pemerintah Daerah (Pemda) Istimewa Yogyakarta, khususnya menemui Biro Umum, Humas, dan Protokol.
Koordinator Substansi Humas Biro UHP Setda Istimewa Yogyakarta, Ditya Nanaryo Aji, berkesempatan menyambut rombongan di Gedung Unit 8, Lantai 3.
Dalam kesempatan itu, Ditya menjelaskan bagaimana peran pers yang cukup berarti bagi penguasa di Yogyakarta, Sri Sultan Hamengkubuwono X, yang juga sebagai Gubernur Pemda DIY. Sebab menurut penuturan Ditya, Sultan merupakan seseorang yang gemar membaca, beliau kerap menanyakan koran-koran di pagi hari, khususnya koran lokal.
Selain itu, Ditya juga menerangkan kerja sama antara Pemerintah DIY dengan induk organisasi wartawan seperti PWI dan AJI yang terjalin dengan baik. Secara berkala pun, pemerintah Yogyakarta kerap menggelontorkan hibah untuk pelaksanaan sertifikasi Uji Kompetensi Wartawan (UKW).
“Tentu kita menjalin hubungan yang baik, kita juga peduli dengan kualifikasi rekan-rekan yang serius,” ujarnya.
Terpisah, Kepala Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan (Prokopim) Setkab Berau, Sunarto, menjelaskan bagaimana Bagian Kehumasan Pemerintahan tidak dapat dipisahkan dengan eksistensi media massa dan jurnalis yang meliput aktivitas pimpinan. Dengan demikian, sudah sepatutnya terjalin hubungan yang baik antara kehumasan pemerintah dengan media massa, demi tersebarluasnya informasi mengenai pembangunan daerah.
“Sehingga kita bisa terus sinergi dalam menyediakan informasi bagi masyarakat,” terangnya.
Oleh karena itu, sudah sepatutnya informasi yang disajikan oleh media massa harus mengedepankan objektivitas, yang membuat masyarakat atau netizen mengetahui fakta kebenaran. Dengan demikian, pemberitaan yang cover both side adalah marwah insan pers yang harus selalu dijaga, agar fungsi pers sebagai gate keeper yang baik dalam menyaring setiap pemberitaannya dapat terimplementasi dengan baik.
“Harapan kita tentunya pemberitaan tetap mengedepankan keberimbangan untuk menciptakan pemberitaan yang baik,” ujarnya.
Dirinya yakin, kehadiran pemberitaan yang sifatnya mempromosikan pembangunan dan prestasi daerah menjadi salah satu penunjang percepatan kemajuan daerah.
Untuk itu, selain berupaya menjalin hubungan yang baik dengan kehumasan, dirinya mengimbau rekan-rekan pers untuk menuliskan berita-berita yang sifatnya edukatif dan membangun citra positif pemerintahan. “Sehingganya perselisihan dapat kita cegah. Dan suasana yang kondusif akan kita peroleh,” pungkasnya. (*/sen/sam)