TANJUNG REDEB - Waktu pemanfaatan Anggaran Pendapatan dan Belanja (APBD) Berau 2023 kurang dari dua bulan lagi, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) pun menjadi yang cukup sibuk.
Terlebih diakui Kepala Bidang Sumber Daya Air (SDA), Hendra Pranata, pihaknya masih mengerjakan pembangunan turap di lima titik yang tersebar di tiga kecamatan yaitu di Kelurahan Sambaliung, Kampung Gurimbang, Kelurahan Gunung Tabur RT 05 dan RT 01, serta di belakang Kantor Bupati Berau, dengan total anggaran senilai Rp 120 miliar.
Disebutnya, pembangunan turap di bantaran sungai memang perlu dilakukan, karena dikhawatirkan berdampak pada permukaan jalan ambles akibat dinding sungai yang tergerus arus sungai. Sehingga diperlukan langkah antisipasi dengan membuatkan turap.
"Tahun ini kita ada lima kegiatan pembangunan turap. Start awal memang sedikit terlambat karena kira perlu perencanaan yang mendetail,” ungkapnya.
Lanjutnya, pembangunan turap ini dipercepat pembangunannya untuk mengamankan Sungai Segah dan Kelay. Jika tidak diamankan secepatnya, bisa merugikan badan sungai seperti terjadinya pendangkalan, pelebaran sungai, dan lainnya.
"Kita juga melakukan kajian-kajian agar tidak sekadar ada taman dan penghijauan saja, tapi juga mengamankan aset jalan sekaligus mengamankan kondisi batimetri sungai," bebernya.
Menurutnya, mengingat kondisi arus di hulu sungai yang berubah-ubah dan debit air sungai yang berubah setiap tahunnya, sehingga hal tersebut jika tidak diantisipasi bisa menyebabkan kerusakan yang lebih besar di kemudian hari. "Efek pemanasan global kan," ujarnya.
"Seperti yang terjadi di Kampung Gurimbang, terlambat kita benahi dan akhirnya terjadi longsor yang hampir membahayakan sumber air PDAM. Untungnya kita memiliki anggaran yang cukup hingga bisa kita tangani secepatnya," sambungnya.
Hendra berharap pengerjaan pembangunan turap di lima titik tersebut bisa berjalan lancar sesuai target. Pihaknya berkomitmen, pengerjaan tersebut diselesaikan dengan baik tanpa mengurangi mutu serta kualitasnya. ''Pembangunan turap ini urgensi, jadi akan dibangun dengan baik dan berkualitas,” pungkasnya.
Terpisah, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Pembangunan Lanjutan Turap Sambaliung, Melly Rastiani menuturkan, pada pekerjaan yang dikelolanya anggaran dikucur sebesar Rp 18,65 miliar. Saat ini sendiri, pemancangan di sisi air sudah sebagaian selesai. “Tinggal pancang di darat yang saat ini dikerjakan,” terangnya.
Dari total keseluruhan pekerjaan, Melly sapaan akrabnya itu mengatakan, pekerjaan sudah menyentuh angka pekerjaan 65 persen. Dirinya optimistis bisa selesai tepat waktu. “Kalau sekarang sudah 65 Persen, tentu kita terus melakukan percepatan pekerjaan,” terangnya.
Terpisah Ketua Komisi III DPRD Berau, Saga, mendorong DPUPR Berau agar bisa berkoordinasi dengan pihak kontraktor untuk bisa melakukan akselerasi pekerjaan. Apalagi, sisa waktu yang tidak panjang ini perlu dimanfaatkan sebaik mungkin.
“Ini kan masih ada 2 bulan pekerjaan, ini memang waktu yang mepet. Kita harap kepada kontraktor bisa bekerja ekstra supaya tugasnya bisa selesai tepat waktu,” paparnya.
Dari beberapa titik yang akan dikerjakan, dirinya justru mengkhawatirkan kondisi cuaca yang biasanya pada akhir tahun musim hujan, sehingga bisa memengaruhi pekerjaan proyek-proyek tersebut.
“Pekerjaan ini khawatirnya akhir tahun musim hujan, itu akan berdampak pada waktu pekerjaan, kita harap kontraktor dan DPUPR yang menangani bisa mendorong kontraktor supaya bisa lebih cepat,” ujarnya.
Dirinya pun sepakat, upaya pembangunan turap-turap ini diharapkan menjaga wilayah darat agar tetap selamat dari ancaman abrasi. Sehingga, hal ini memang diperlukan, baik pada sisi sungai maupun sisi laut. “Memang kalau kita lihat kondisi alam sudah banyak terjadi, baik sungai dan pulau dan ini perlu ada penanganan serius,” pungkasnya. (*/sen/sam)