GUNUNG TABUR - Pembangunan Jembatan Sei Satta yang memangkas jalan dari Tanjung Redeb menuju Tanjung Batu kini segera rampung. Ditemui di kantornya, Kepala Bidang Pembangunan Jalan dan Jembatan, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Berau, Benny Sepriady Panjaitan mengatakan proses pekerjaan perbaikan Jembatan Sei Satta di Jalan Poros Tanjung Batu sudah mencapai 65 persen.
Jembatan yang sebelumnya hanya jembatan bailey itu nantinya akan memiliki bangunan struktur tetap. Sehingga, nantinya bisa dilalui dua kendaraan secara bersamaan, tidak seperti sebelumnya yang harus silih bergantian.
“Iya kita kan terus berpacu dengan waktu yang semakin pendek, tapi kita optimis bisa selesai,” tuturnya.
Terbaru ini, pekerjaan sedang melaksanakan perakitan grider jembatan pada sisi darat. Dalam waktu dekat, pemancangan juga akan selesai.
"Pelaksanaan sudah akan mulai merakit, jembatan di darat dulu," tuturnya.
Sehingga, dirinya tengah menargetkan pekerjaan pada November ini merupakan pekerjaan besar atau major bisa selesai di akhir bulan.
“Desember pekerjaan minor, ditarget akhir November pekerjaan mayor sudah selesai. Desember tinggal pekerjaan minor saja,” terangnya.
Terpisah, salah satu pengguna jalan aktif Tanjung Redeb-Tanjung Batu, Sulaiman berharap bisa segera rampung. Sebab, dirinya yang sehari-hari juga sebagai penyedia layanan antar penumpang itu cukup mengeluhkan perjalanan melalui jalur lintas yang lama.
“Kita juga pengennya cepat selesai, karena berasa sekali jarak kalau melintasi jalur yang lama,” ucapnya sambil tertawa.
Sebelumnya, jembatan yang mampu memangkas jarak tempuh menuju Tanjung Batu, Pulau Derawan itu nantinya akan punya ornamen cantik pendukung akses menuju wilayah pariwisata. Tak hanya itu, Benny mengatakan juga akan diberikan ruang terbuka pada sisi timur jembatan.
“Jadi nanti akan ada lahan di sisi jembatan. Dekat beronjong yang kita pasang,” paparnya.
Hal ini sebagai upaya meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar dengan mengelola ruang terbuka, sebagai objek wisata atau lokasi singgah selama perjalanan.
“Kita harap nanti dikelola dengan baik untuk tujuan wisata ataupun sebagai lokasi pelepas penat perjalanan,” paparnya. (sen/arp)