TANJUNG REDEB – Dalam kurun waktu setengah bulan, tercatat sudah empat kali musibah kebakaran terjadi di Bumi Batiwakkal, yakni pada Rabu (1/11) di Kelurahan Gunung Panjang, lalu Kamis (2/11) di Jalan Kandang Muntik, Kecamatan Teluk Bayur, Sabtu (4/11) di Gang Kelapa, Jalan Gatot Subroto, Tanjung Redeb, terbaru pada Selasa (14/11) di Jalan Dermaga, Tanjung Redeb.
Menurut Kepala Bidang Kedaruratan dan Logisitik, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Berau, Nofian Hidayat, musibah kebakaran yang terjadi hingga pertengahan November ini sudah menciptakan kerugian hingga miliaran rupiah. Beruntung dari beberapa musibah kebakaran ini tidak ada korban jiwa. “Untuk korban tidak ada memang,” katanya, kemarin (15/11).
Dijelaskan Nofian, musibah ini menjadi atensi pihaknya dan terus mengimbau kepada masyarakat, agar lebih bijak dalam penggunaan listrik. Ia juga meminta kepada PLN Berau untuk melakukan sosialisasi kepada masyarakat, agar pintar menggunakan listrik.
“PLN juga diminta peran aktifnya dalam melakukan penyuluhan terhadap penggunaan listrik,” bebernya.
Merespons hal itu, Manager PLN UP3 Berau M Harryadi Poel, mengklaim sosialisasi terkait penggunaan listrik sudah dilakukan melalui media sosial. Dan juga sebenarnya untuk masalah instalasi, ada lagi pihak yang berwenang.
“Ada batasan terkait instalasi yang menjadi domain pelanggan dan domain PLN,” ungkapnya.
Ia melanjutkan, ada beberapa faktor yang menjadi penyebab terjadinya korlseting listrik. Seperti kabel instalasi yang bertumpuk-tumpuk, maupun pemasangan instalasi yang kurang baik.
“Pelanggan wajib melakukan pemeriksaan instalasi listrik secara berkala melalui Lembaga Inspeksi Listrik (LIT) resmi, namun itu bukan di bawah kewenangan PLN,” tuturnya.
Adapun Kasi Humas Polres Berau, Iptu Suradi, turut mengimbau masyarakat agar jika bepergian lebih dulu melakukan pengecekan terhadap kompor dan juga barang elektronik.
“Inikan mencegah, saya juga mengingatkan agar tidak menumpuk colokan listrik, karena potensi korsleting lebih besar,” imbaunya. (hmd/sam)