SAMBALIUNG - Sebagai bentuk realisasi Program Pemberdayaan Masyarakat, Pemerintah Kampung Sei Bebanir Bangun, Kecamatan Sambaliung melaksanakan pelatihan membatik, Kamis (16/11).
Penjabat Kepala Kampung Sei Bebanir Bangun, Hermansyah mengatakan, pelatihan ini terhitung baru pertama kali dilaksanakan di kampungnya. Pelaksanaan kali ini juga merupakan tahap awal untuk pengenalan pada pemula.
“Secara kontinu akan dilaksanakan, sehingga harapannya peserta tidak berganti dan tetap,” ujarnya.
Pelaksanaan pelatihan membatik ini dikatakan tidak hanya sekali digelar. Sebab, ada beberapa tahapan sehingga peserta mampu melaksanakan sendiri. Ketika sudah menghasilkan produk, tentu diharapkan bisa memberikan dampak kesejahteraan pada masyarakat.
“Sehingga mereka bisa mahir, dan mendapatkan hasil yang baik juga dari membatik itu,” terangnya.
Melalui Tim Penggerak Peningkatan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) akan melakukan komunikasi dan jaring pendapat untuk menonjolkan sisi Kampung Bangun yang bisa diterapkan pada motif batik sebagai bentuk ciri khas.
“Pemberdayaan masyarakat bisa meningkatkan kualitas masyarakat. Dan ini sangat penting untuk pertumbuhan ekonomi kampung dan pembukaan lapangan pekerjaan,” terangnya.
Ke depan, Herman menerangkan akan terdapat beberapa program peningkatan kapasitas dan keterampilan masyarakat. Pelatihan ini bertujuan memberikan peningkatan kapasitas SDM untuk mencapai kesejahteraan.
“Ada juga pelatihan pembuatan amplang, kalau kami masih di sini kita akan buat pelatihan di bidang pertanian dan peternakan,” pungkasnya.
Terpisah, Pelaksana Tugas (Plt) Camat Sambaliung, Aidil Fitri mengapresiasi dan memberi dukungan terhadap program pemberdayaan masyarakat. Sebab, kemampuan yang diberikan melalui program pemberdayaan bisa menjadi bekal masyarakat untuk membuka peluang perekonomian.
Ketika produk batik yang telah diberikan pelatihan awalnya sudah memberikan hasil, dirinya menyebut pihak kampung dan kecamatan bisa membantu memasarkan. Tak hanya pemerintah, pihak swasta juga akan didorong untuk memasarkannya.
“Ketika nanti sudah ada batiknya, kami coba pasarkan dibantu pihak ketiga juga,” tuturnya.
“Jadi masyarakat punya sumber penghasilan tambahan dari keterampilan,” tambahnya.
Salah satu warga setempat, Ninik menyampaikan pentingnya pelatihan ini sebagai upaya pemerintah kampung meningkatkan keterampilan warganya.
“Alhamdulillah, kami bersyukur. Nanti ketika sudah mahir, maka kami harap selain ilmu yang bermanfaat bisa memberikan kami peluang peningkatan usaha,” ujarnya. (sen/arp)