TANJUNG REDEB - Rencana naiknya biaya Haji Indonesia tahun depan, kembali menjadi perbincangan hangat di kalangan publik.
Dikutip dari JawaPos.com, Kementerian Agama (Kemenag) telah menyampaikan usulan awal Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) 1445 H/2024 M ke Komisi VIII DPR dengan rata-rata sebesar Rp 105 juta. Meski begitu, jumlah tersebut bukan yang ditanggung seluruhnya oleh jemaah.
Staf Khusus Menteri Agama Bidang Media dan Komunikasi Publik, Wibowo Prasetyo menjelaskan, Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah mengatur bahwa BPIH adalah sejumlah dana yang digunakan untuk operasional Penyelenggaraan Ibadah Haji.
“Jadi yang harus dibayar jemaah itu adalah bagian dari BPIH. Kalau Kemenag sampaikan usulan awal BPIH sebesar Rp 105 juta bukan berarti sejumlah itu juga yang harus dibayar langsung oleh jemaah,” kata Wibowo di Jakarta, Kamis (16/11).
"Berapa biaya yang akan dibayar jemaah haji 2024 belum ditentukan, masih akan dibahas. Sabar," sambungnya.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Berau, Aji Mulyadi mengatakan, untuk biaya pastinya Ibadah Haji pada tahun 2024 itu belum ada hingga saat ini.
"Yang Rp 105 juta itu baru berupa usulan dari Kemenag ke Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia," ujarnya.
Usulan atau masih bentuk draf yang diajukan ke DPR RI itu belum sepenuhnya diterapkan, karena masih nunggu persetujuan DPR RI. Sedangkan untuk anggaran Rp 105 juta, menyeluruh segala keperluan para jemaah selama melakukan perjalanan haji.
"Ya seperti hotel, biaya makan, biaya transportasi, dan masih banyak lagi. Intinya keperluan jemaah nantinya pergi maupun pulang," terangnya.
Mulyadi menambahkan, pihaknya juga dari Kemenag Berau saat ini tengah menunggu hasil putusan dari Kemenag atau pun persetujuan dari DPR, agar pihaknya bisa memberikan informasi kepada masyarakat Kabupaten Berau yang ingin melakukan ibadah haji. "Karena putusannya belum ada, ya kita tunggu saja informasi lebih lanjut," pungkasnya. Di lokasi berbeda, salah satu warga yang juga calon jemaah haji, Kadir mengatakan, pihaknya kurang setuju dengan naiknya biaya naik haji pada tahun 2024 mendatang.
"Kalau setiap tahun mengalami kenaikan, kasihan yang nabung sudah lama tapi uangnya nggak cukup-cukup untuk melaksanakan ibadah haji," singkatnya. (adm/sam)