TANJUNG REDEB - Maraknya kasus kebakaran dalam beberapa pekan terakhir, membuat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Berau mendesak adanya hidran di setiap permukiman padat penduduk. 

Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan dan Logistik BPBD Berau, Novian Hidayat mengatakan, saat ini Kabupaten Berau krisis hidran di wilayah perkotaan. 

“Kalau pun ada, itu tidak bisa berfungsi. Jangan kan koneksi dengan alat kami, pernah kami mau buka aja gak bisa,” imbuhnya kepada Berau Post. 

Pihaknya ingin instansi yang menyediakan atau memasang hidran bisa berkoordinasi dengan pihaknya. Supaya keberadaan hidran bisa berfungsi secara maksimal.

“Beberapa waktu lalu Dinas Perkim ada membangun di Kecamatan Teluk Bayur dan Kecamatan Sambaliung. Untuk di perkotaan tidak ada,” katanya. 

Lanjut Novian, saat ini trotoar di wilayah perkotaan sudah bagus dengan segala fasilitas penunjangnya. Hanya saja, usulan pihaknya terkait keberadaan hidran di setiap trotoar tidak bisa dipenuhi.

“Saya sudah mengusulkan sejak sebelum pandemi, tapi tak juga terealisasi hingga saat ini. Hidran yang terkoneksitas dengan pipa PDAM,” terangnya. 

“Kenapa harus terkoneksi dengan PDAM? Karena agar biaya pembangunan hidran tersebut bisa lebih murah karena tidak membangun jaringan baru lagi,” tambahnya.

Selain itu, keberadaan APAR dalam setiap kantor juga ditegaskannya sangatlah penting. Mengingat APAR juga alat pemadam kebakaran yang bisa digunakan dengan cepat, dan keberadaan juga tidak memakan tempat. 

“Minimal di setiap kantor ada 5 apar, jadi ketika ada titik api awal bisa dipadamkan menggunakan apar terlebih dahulu,” katanya. 

Selain itu, di setiap lingkungan yang rawan terjadinya kebakaran, ingin ada pelatihan penanggulangan bencana kebakaran awal kepada masyarakat. Dengan begitu, ketika terjadi kebakaran dan tim damkar dalam perjalanan, masyarakat bisa terlebih dahulu memadamkan api tersebut. 

“Andai saja anggarannya ada tentu itu lebih membantu kinerja BPBD, ya mungkin memberikan pelatihan dan menyediakan pakaian yang bisa untuk memadamkan api,” tutupnya. (adm/arp)