TELUK BAYUR - Badan Layanan Umum Unit Penyenggara Bandar Udara (UPBU) Kalimarau menyiapkan beberapa opsi untuk mengantisipasi lonjakan penumpang di momen libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024.
Kepala Bandara Kalimarau Ferdinan Nurdin, mengatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan TNI-Polri serta Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau menyambut moment itu, di antaranya dengan membuat mendirikan Pos
Komando (Posko). "Kami siapkan dari sisi pelayanan dan keamanan nantinya dalam menyambut Nataru," ucapnya.
Selain itu, pihaknya juga sudah berkomunikasi dengan maskapai yang ada terkait penambahan jadwal penerbangan. "Untuk saat ini surat yang masuk kepada kami terkait penambahan jadwal penerbangan selama Desember baru Batik Air saja, mereka akan kembali melakukan penerbangan setiap hari sejak Desember awal nanti," bebernya.
Selain Batik Air, penambahan jadwal penerbangan juga diharapkannya dapat dilakukan Citilink dan Wings Air.
Itu mengingat di hari normal saja penumpang datang dan pergi bisa mencapai 900 hingga 1.200 per hari. Yang terdiri tidak hanya wisatawan lokal, tapi juga wisatawan mancanegara.
"Sudah mulai banyak bule yang berkunjung ke Kabupaten Berau, mungkin di negara asal mereka sudah memasuki libur musim dingin," tambahnya.
Ferdinan berharap dalam momen libur Nataru tahun ini bisa berdampak positif bagi wisatawan juga Bandara Udara Kalimarau sehingga bisa lebih berkembang lagi harapannya. "Dengan semakin banyaknya jumlah penumpang yang datang, tentu dampak positif itu tidak hanya dirasakan oleh Bandara Kalimarau saja, tapi juga pelaku UMKM dan wisata tentu bakal terkena dampak positifnya," pungkasnya.
Di lokasi berbeda, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Berau, Madri Pani berharap BLU UPBU Kalimarau bisa kembali menekan harga tiket antara Berau Balikpapan ataupun Berau Samarinda, maupun sebaliknya.
"Saya sara kalau harga tiket turun saat Nataru mungkin yang lagi di luar kota atau yang sedang sekolah di luar akan kembali ke Kabupaten Berau," sebutnya.
Namun dengan harga saat ini yang mencapai Rp 1,5 juta untuk Berau-Balikpapan, tentu sangat memberatkan para pelajar yang mengenyam pendidikan di luar untuk pulang ke kampung halamannya. "Ya coba ditekan lagi sampai menjadi Rp 1 juta mungkin, bisa lebih banyak lagi dalam sehari penerbangan dibandingkan saat ini," tutupnya. (adm/sam)