Pasar Aman Berbasis Komunitas dan Intervensi PJAS di PPU

- Senin, 7 November 2022 | 13:30 WIB

PENAJAM,- Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Samarinda menggelar monitoring dan evaluasi Desa pangan aman, pasar aman berbasis komunitas dan intervensi Pangan Jajanan Anak Sekolah (PJAS) di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) sepanjang tahun 2022, Kamis, (3/11) di Aula Lantai I kantor bupati PPU. 

Kegiatan ini  bertujuan untuk melihat proses maupun kemajuan pelaksanaan program, mengidentifikasi hal-hal yang mendukung atau menghambat pelaksanaan program, mengukur capaian target yang telah ditetapkan dan memperoleh rekomendasi untuk pengembangan program lanjutan. Dalam monitoring ini juga dirangkai dengan penyerahan sertifikat PJAS Aman kepada masing-masing perwakilar desa dan sekolah yang menjadi objek monitoring kegiatan itu.

Kepala BBPOM Samarinda, Sem Lapik mengatakan bahwa kegiatan tersebut merupakan program nasional. Ada tiga desa di kecamatan Sepaku yang menjadi intervensi kegiatan ini masing-masing Desa Tengin Baru, Wonosari dan Argo Mulyo  yang diputuskan setelah melalui berbagai pertimbangan, salah satunya ketiga desa tersebut masuk dalam kawasan Ibukota Negara (IKN) sehingga sangat tepat menjadi objek kegiatan monitoring tahun 2022 ini. 

Pihaknya kata dia juga melibatkan 40 sekolah di desa tersebut khususnya terkait pangan dan jajanan anak di sekolah yang dianggap sangat penting menjadi perhatian bersama. Dalam kegiatan ini BBPOM Samarinda juga melibatkan kader sebayak 45 orang masing-masing 15 orang di setiap desa yang ada.

Dengan adanya kegiatan-kegiatan tersebut kata dia, BBPOM Samarinda ingin membangun dan membantu masyarakat dalam menjaga keamanan pangan yang beredar konsumsi di lingkungan masyarakat maupun sekolah-sekolah khususnya di tiga desa yang ada di kecamatan Sepaku ini.

“ Tujuannya kami ingin memberdayakan masyarakat untuk bersama-sama membangun keamanan pangan khususnya di tiga desa ini. Karena ada komunitas desa di sana yang kita libatkan walaupun memang sejauh ini di PPU juga tidak ada ditemui Kejadian Luar  Biasa (KLB) pangan  kita, termasuk di  Kaltim,” terang Sem Lapik. 

Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan PPU, Jansje Grace Makisurat yang hadir mewakili Pelaksana Tugas (Plt) bupati PPU mengatakan bahwa Pemda PPU mengapresiasi terselenggaranya kegiatan tersebut. 

“Semoga program-program yang telah dilaksanakan pada tahun ini mampu berdampak secara menyeluruh baik dari sisi supplay maupun demand terkait keamanan pangan di Kabupaten PPU. Monitoring dan evaluasi ini juga, saya kira sangat bersinergi dalam program Germas  yaitu Gerakan Masyarakat Hidup Sehat,” kata Grace.

Dikatakannya bahwa praktik hidup sehat merupakan salah satu wujud Revolusi Mental. Monev untuk desa pangan aman dan pasar aman berbasis komunitas termasuk intervensi pangan jajanan anak sekolah merupakan hal penting dalam mendukung perilaku hidup sehat. Monitoring dan evaluasi dalam program keamanan pangan ini pesan dia, diharapkan dapat terus dilaksanakan dan ditingkatkan secara berkesinambungan bersama lintas sektor terkait di Kabupaten PPU. (sb/pro/adv) 

Editor: Wawan-Wawan Lastiawan

Tags

Rekomendasi

Terkini

“Kado” untuk Gubernur dan Wagub Mendatang

Sabtu, 20 April 2024 | 14:45 WIB

PKL Tunggu Renovasi Zonasi Lapak Pasar Pandansari

Sabtu, 20 April 2024 | 11:30 WIB

Kapolres PPU dan KPUD Bahas Persiapan Pilkada 2024

Sabtu, 20 April 2024 | 09:46 WIB

Penerimaan Polri Ada Jalur Kompetensi

Jumat, 19 April 2024 | 14:00 WIB

Warga Balikpapan Diimbau Waspada DBD

Jumat, 19 April 2024 | 13:30 WIB

Kubar Mulai Terapkan QR Code pada Pembelian BBM

Jumat, 19 April 2024 | 13:00 WIB
X