TENGGARONG - DPRD Kutai Kartanegara (Kukar) mendapat kunjungan dari DPRD Kota Madiun, Jawa Timur pada Senin (28/11). Kedatangan rombongan legislatif dari Madiun ini disambut hangat oleh Wakil Ketua III DPRD Kukar Siswo Cahyono.
Adapun tujuan kedatangan DPRD Kota Madiun untuk mempererat tali silaturahmi dan mengenali kondisi Kukar dengan perusahaan tambang mereka. Dan juga Kukar yang wilayahnya merupakan bagian dari wilayah Ibu Kota Nusantara (IKN).
“Jadi kunjungan mereka untuk mengenali perusahaan tambang. Tapi kita tidak ada waktu mengajak jalan ke perusahaan tambang. Karena batu bara itu merupakan sesuatu yang jarang di lihat oleh mereka di daerah Jawa," ungkap Siswo.
Salah satu yang disoroti DPRD Kota Madiun adalah terkenalnya penghasilan terbesar dari postur Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD)-nya dari Dana Bagi Hasil (DBH) Kukar ada di sektor migas dan batu bara.
Disampaikan Siswo juga, APBD Kukar pada tahun 2022 sebesar Rp6,5 triliun. Sedangkan 2023 telah disetujui sebesar Rp7,2 triliun. Di Madiun sendiri APBD-nya
sekitar Rp1,9 triliun, sudah termasuk gaji pegawai. Untuk di Kukar, gaji pegawai saja sudah dianggarkan sebesar Rp 2 triliun.
“Jadi terkesima sekali mereka melihat kondisi Kukar. Tetapi mereka baru paham walaupun APBD Kukar itu besar, ternyata wilayah daerahnya luas. Kecamatan Muara Kaman dan Tabang itu hampir sama dengan Kota Samarinda dan Balikpapan,” jelas politikus PKB tersebut.
Lanjutnya, Kabupaten dan Kota Madiun terkenal dengan kampung silat dan Kota Pendekar. Dan kebetulan, anggota DPRD yang berkunjung merupakan orang-orang pesilat dari PSHT, Kera Sakti, Pagar Nusa dan Merpati Putih.
“Selama ini kita ketahui pusat perguruan besar berada di Madiun, ternyata mereka juga sesepuhnya perguruan,” pungkas Siswo. (adv/moe)
