BALIKPAPAN – Komisi III menindaklanjuti laporan dari warga terkait kebocoran bendungan Telaga Sari. Dengan melakukan sidak untuk melihat langsung pekerjaan terkait kebocoran waduk.
Ketua Komisi III Alwi Al Qadri beserta anggota telah bertemu dengan kontraktor, konsultan, dan perwakilan Dinas Pekerjaan Umum. Alwi mengatakan, pengerjaan perbaikan bendungan ini sebenarnya tidak ada masalah.
Hanya ada beberapa penanganan kebocoran yang sudah dikerjakan, ternyata pindah permasalahan titik bocor. “Waduk kan besar, kalau tidak dikerjakan secara tuntas dan keseluruhan maka begini, timbul permasalahan lain,” ungkapnya.
Dia berharap, kontraktor bisa menyelesaikan masalah kebocoran yang berpindah tempat itu. “Kami belum tahu, baru indikasi laporan ada kebocoran di luar dari titik sebelumnya,” sebutnya.
Pihaknya akan meminta rencana anggaran biaya (RAB) pekerjaan yang memakan dana Rp 1,9 miliar. Alwi berharap, jangan sampai anggaran sebesar ini kesannya tidak sesuai dengan yang dikerjakan.
“Saya minta konsultan berikan RAB untuk cek sesuai spek atau tidak,” tegasnya. Terkait masalah dukungan tambahan anggaran, Alwi berpendapat masih perlu peninjauan dulu butuh atau tidak. Apalagi proyek ini menggunakan dana tidak terduga (DTT).
“Maka tentu dilihat dulu oleh kabag pembangunan ini urgensi tidak. Kalau ternyata urgen dan dibutuhkan pasti nanti diusulkan,” sebutnya. Jadi dari pemerintah akan meninjau dulu.
Kalau masih bisa diatasi dan tidak perlu ada tambahan anggaran. Namun jika penting bisa saja ada anggaran tambahan. Nanti menunggu hasil tinjauan dari kabag pembangunan bersama konsultan.
Menurutnya tak masalah jika memang hasil tinjauan dikatakan perlu dan butuh anggaran untuk mencegah masalah yang lebih besar. “Kami akan anggarkan dan tidak akan mempermasalahkan,” tandasnya. (din/pro/adv)
