SANGATTA – Teknologi digital dapat dioptimalkan untuk mendukung berbagai inisiatif keselamatan dan kesehatan kerja (K3). Hal itu juga diterapkan PT Indexim Coalindo. Occupational Health and Safety (OHS) Manager PT Indexim Coalindo Dimas Hanggono Aji mengatakan, perusahaan yang bergerak di sektor pertambangan batu bara itu telah menjadikannya perhatian. “Terutama dalam mencapai kematangan pelaksanaan K3,” katanya.
Untuk mencapai hal tersebut, PT Indexim Coalindo berinisiatif melakukan peningkatan Safety Accountability Procedure (SAP). Dimas menjelaskan, SAP merupakan sebuah rancangan yang di dalamnya mengatur kewajiban pengawas untuk melakukan inspeksi dan observasi area kerja.
“Sebagai salah satu cara mengidentifikasi serta mengendalikan bahaya (hazard),” jelasnya.
Jika ditemukan ketidaksesuaian dari hasil inspeksi dan observasi, pengawas wajib melakukan perbaikan segera. Sehingga bahaya tersebut dapat dikendalikan.
“Untuk mengefektifkan hasil dari monitoring dan evaluasi, kami melakukan peningkatan SAP dalam bentuk digital,” papar pria yang telah menggeluti bidang K3 selama 15 tahun itu.
Adapun tujuannya, agar tim K3 dan manajemen dapat melakukan monitoring secara real time terhadap kondisi di lapangan. Sehingga dapat segera menindaklanjuti isu yang menjadi temuan.
“Digitalisasi SAP adalah langkah awal PT Indexim Coalindo, dalam melakukan perbaikan berkelanjutan pada aspek K3. SAP menjadi alat bantu untuk melakukan inspeksi, observasi, coaching dan pelaporan bahaya (hazard report),” terangnya.
Platform tersebut, kata dia, dapat diakses melalui handphone (HP) seluruh karyawan. Kendati demikian, beberapa hal penting yang akan dilakukan, yakni pembekalan ulang keselamatan kepada pengawas, mengembangkan platform identitas kerja terintegrasi dan memperkuat sistem manajemen K3.
“Berbagai inisiatif ini menjadi bagian dari kepatuhan PT Indexim Coalindo terhadap Kepmen Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 1827 K/30/MEM/2018 tentang Pelaksanaan Kaidah Pertambangan yang baik dan Pengawasan Pertambangan Mineral dan Batubara yang memberikan perhatian besar terhadap aspek keselamatan dan kesehatan kerja,” pungkasnya. (pms/dq)
