Kaltim Catatkan Net Inflow Rp 253 Miliar

- Selasa, 15 Desember 2020 | 23:10 WIB
ilustrasi
ilustrasi

SAMARINDA- Nilai uang kartal yang diedarkan Bank Indonesia (outflow) di wilayah Kaltim pada triwulan III sebesar Rp 2,55 triliun. Nominal tersebut lebih rendah dari pada nilai uang kartal yang masuk ke Bank Sentral (inflow) yaitu sebesar Rp 2,81 triliun. Sehingga pada triwulan III 2020 transaksi tunai di Kaltim berada pada posisi net inflow sebesar Rp 253 miliar.

Kepala Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Tutuk SH Cahyono mengatakan, hal itu terjadi akibat periode Ramadan dan Idulfitri lalu dan seiring menurunnya aktivitas masyarakat akibat Covid-19. Sehingga aliran uang masuk lebih banyak dibandingkan uang keluar. “Net inflow pada triwulan ketiga berbeda dengan triwulan sebelumnya yang tercatat net outflow sebesar Rp 1,09 triliun,” ujarnya, (14/12).

Dia menjelaskan, net inflow ini sejalan dengan menurunnya kebutuhan masyarakat terhadap uang layak edar (ULE) periode Ramadan dan Idulfitri lalu. Serta turut didorong adanya imbauan pengurangan aktivitas masyarakat untuk meminimalisasi potensi penyebaran Covid-19. Secara spasial, aliran net inflow pada triwulan III 2020 terjadi akibat net inflow di wilayah kerja BI Balikpapan dan KPw-BI Kaltim.

Pada periode triwulan III, BI Kaltim mengalami net inflow sebesar Rp 73 miliar, berbeda dengan triwulan sebelumnya yang mencatat net outflow sebesar Rp 495 miliar. Demikian juga terjadi pada BI Balikpapan yang mengalami net inflow sebesar Rp 181 miliar, berbeda dengan triwulan sebelumnya yang mencatat net outflow sebesar Rp 602 miliar.

“Sejalan dengan peningkatan net inflow, penyediaan uang rupiah layak edar kepada masyarakat di seluruh wilayah Kaltim melalui kas titipan menurun,” katanya.

Menurutnya, selama triwulan III 2020 jumlah nominal dropping uang layak edar (ULE) kepada empat kas titipan di Kaltim tercatat sebesar Rp 1,14 triliun, menurun dari dropping triwulan sebelumnya sebesar Rp 1,51 triliun. Hal ini sejalan dengan posisi net inflow Kaltim pada triwulan III 2020, serta selaras dengan menurunnya permintaan uang kartal setelah periode momen Hari Raya Idulfitri.

Sedangkan, total inflow uang tidak layak edar (UTLE) dari kas titipan pada triwulan III 2020 terpantau sebesar Rp 46,22 miliar, lebih tinggi dibandingkan inflow UTLE pada triwulan sebelumnya sebesar Rp 19,23 miliar. “Secara umum, hal ini juga sejalan dengan kenaikan rasio UTLE terhadap inflow di Kaltim pada triwulan III,” ungkapnya.

Jumlah UTLE yang dimusnahkan pada triwulan III 2020 mengalami peningkatan. Dalam rangka menjaga kualitas peredaran uang kartal di masyarakat melalui kebijakan clean money policy (CMP), BI secara rutin melakukan pemusnahan UTLE.

Pada triwulan III 2020, nominal penarikan UTLE adalah sebesar Rp 644 miliar, lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya yang tercatat Rp 352 miliar. Di samping itu, kenaikan rasio UTLE terhadap inflow pada triwulan III 2020 juga meningkat. “Kenaikan rasio tersebut dapat mengindikasikan adanya peningkatan rasio uang layak edar (ULE) di masyarakat,” pungkasnya. (ctr/ndu/k15)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X