Di Kalbar, Kemiskinan Tertinggi Ada di Kabupaten Melawi

- Selasa, 18 Oktober 2022 | 09:43 WIB
BERSAMA WARGA: Gubernur Kalbar Sutarmidji bersama warga Kota Pontianak yang menerima bantuan sosial pada awal September lalu. Bantuan dimaksudkan untuk menekan inflasi akibat dampak kenaikan harga BBM. KALBARPROV.GO.ID
BERSAMA WARGA: Gubernur Kalbar Sutarmidji bersama warga Kota Pontianak yang menerima bantuan sosial pada awal September lalu. Bantuan dimaksudkan untuk menekan inflasi akibat dampak kenaikan harga BBM. KALBARPROV.GO.ID

Perserikatan Bangsa Bangsa sejak 1992 lalu mengakui jika hari ini, 17 Oktober, setiap tahunnya diperingati sebagai Hari Pengentasan Kemiskinan Internasional (International Day for the Eradication of Poverty). Bagaimana langkah pemerintah dalam mengentaskan kemiskinan? Harian Pontianak Post menurunkan ulasannya.

Idil Aqsa Akbary, Pontianak

DI Kalimantan Barat (Kalbar) sendiri, jumlah penduduk miskin pada tahun 2021 mencapai 367,89 ribu jiwa, atau sebesar 7,15 persen. Sementara di tahun yang sama, daerah kabupaten/kota dengan penduduk miskin terbanyak yakni Kabupaten Melawi, dengan persentase 12,01 persen atau 25,47 ribu jiwa penduduk miskin. 

Sedangkan daerah dengan penduduk miskin terendah ada di Kabupaten Kubu Raya dengan persentase 4,34 persen, atau ada sebanyak 25,47 ribu jiwa penduduk miskin. Meski secara persentase jauh berbeda, namun jumlah penduduk miskin di Kabuapten Melawi dan Kubu Raya kurang lebih sama.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kalbar Sukaliman yang juga Sekretaris Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan (TKPK) mengungkapkan, dalam upaya pengentasan kemiskinan pihaknya telah menindaklanjuti Instruksi Presiden RI Nomor 4 Tahun 2022 tentang Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem. Juga Keputusan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI Nomor 30 Tahun 2022 tentang Penetapan Sumber dan Jenis Data Dalam Upaya Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem.

Maka dari itu di tahun 2022 ini, Pemerintah Provinsi (Pemprov) menjalankan berbagai program pengentasan kemiskinan. Yakni melalui program pemerintah daerah yang menggunakan data Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE), yang dilaksanakan melalui beberapa perangkat daerah.

Seperti di Dinas Sosial dengan program perlindungan dan jaminan sosial. Program tersebut bertujuan untuk meningkatkan layanan perlindungan dan jaminan sosial penduduk miskin ekstrem melalui pemberian bantuan sosial kesejahteraan keluarga yang menjadi kewenangan Pemprov. Di mana jumlah sasarannya mencapai ribuan kepala keluarga.

Kemudian di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdkbud), ada program Pendidikan Menengah, Vokasi dan Pendidikan Khusus Layanan Khusus (PKLK). Program tersebut bertujuan untuk meningkatkan rata-rata lama sekolah anak, termasuk dari Rumah Tangga (RT) miskin. Melalui pemberian pembiayaan beasiswa pendidikan jenjang SMAN, SMKN, dan SLBN Negeri.

Selain itu, menurutnya, juga ada program dari Disdikbud untuk mengurangi beban serta meningkatkan rata-rata lama sekolah anak melalui pemberian perlengkapan sekolah pelajar miskin baik SMA/, SMK, maupun SLB Negeri. Adapun total sasaran dari dua progam di Disdikbud Kalbar tersebut hampir mencapai dua ratus ribu jiwa.

Lalu yang terkahir ada di Dinas Kesehatan. Yakni lewat program pemenuhan upaya kesehatan perorangan dan upaya kesehatan masyarakat. Program ini terbagi menjadi tiga jenis, pertama meningkatkan kesehatan ibu dan anak dari RT miskin ekstrem. Sasarannya adalah ibu hamil yang mendapatkan pelayanan antenatal K4, termasuk dari rumah tangga miskin. Dengan sasaran sebanyak 95.696 jiwa.

Kedua, meningkatkan gizi masyarakat melalui pemberian makanan tambahan pada balita kurus dan sangat kurus, termasuk balita dari RT miskin. Balita kurus dan sangat kurus yang mendapatkan pemberian makanan tambahan termasuk dari rumah tangga miskin ekstrem dengan sasaran 1.995 balita.

Yang ketiga dengan cara meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat melalui pemberian makanan tambahan pada ibu hamil Kurang Energi Kronis (KEK), termasuk ibu hamil pada RK miskin. Adapun jumlah ibu hamil KEK termasuk ibu hamil dari rumah tangga miskin ekstrem yang menerima manfaat program tersebut ada 3.338 orang.

Meski Pandemi, Angka Kemiskinan Menurun

Sementara itu dari data terbaru tahun 2022, persentase penduduk miskin Kalbar pada Maret 2022 telah menurun menjadi sebesar 6,73 persen. Angka tersebut menurun 0,11 persen poin terhadap September 2021 dan menurun 0,42 poin terhadap Maret 2021. Secara jumlah penduduk miskin Kalbar pada Maret 2022 sebesar 350,25 ribu orang, menurun 3,8 ribu orang terhadap September 2021 dan menurun 17,64 ribu orang terhadap Maret 2021.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

X