Bangkai KMP Bili Akhirnya Diangkat

- Senin, 8 Maret 2021 | 14:11 WIB

Proses evakuasi pengangkatan bangkai Feri Dermaga Kuala–Perigi Piai Kapal Motor Penumpang (KMP) Bili yang tenggelam, terus dilakukan. Sementara pengangkatan kendaraan penumpang yang ikut tenggelam bersama feri telah rampung

“Setelah mengangkat muatan KMP Bili yang tenggelam, dilanjutkan dengan proses evakuasi kapal, dan sesuai target waktu (evakuasi kapal) rampung pada 23 Maret 2021,” kata Abdul Alik, Koordinator Tim Evakuasi PT 3G Diving Jakarta, ditemui sejumlah wartawan.

Namun pihaknya akan berupaya semaksimal mungkin, sehingga upaya pengangkatan maupun evakuasi kapal bisa dilakukan sebelum target waktu yang ditentukan. Ini juga tergantung kondisi cuaca yang ada.

“Mudah-mudahan kondisi cuaca mendukung sehingga proses evakuasi dan pengangkatan kapal bisa dilaksanakan sesuai jadwal. Dan ini juga tak lepas dari dukungan masyarakat,” katanya. Termasuk dukungan kapal dan alat apung yang ada, sangat membantu dalam rangka proses evakuasi kapal dan muatannya yang tenggelam.

Ditanya mengenai kendala, Abdul mengakui hingga saat ini pihaknya belum mendapatkan kendala apapun. “Alhamdulillah tak ada kendala dalam proses pengangkatan muatan kapal yang ikut tenggelam hingga saat ini,” katanya.

Dari pihak PT Jasa Raharja, Zaky menyebutkan terkait dengan kendaraan yang tenggelam, pemilik bisa datang untuk membawa kelengkapan kendaraan di Posko yakni di Polsek Tekarang. “Kendaraan-kendaraan yang berhasil diangkat ini, nanti akan dikumpulkan. Sementara untuk penumpang yang memiliki kendaraan tersebut, bisa melengkapi adminsitrasi, seperti membawa KTP serta surat-surat kendaraan ke posko,” katanya.

Mengenai perbaikan kendaraan yang ikut tenggelam di KMP Bili. PT Jasa Raharja sudah berkoordinasi dengan bengkel yang ditunjuk, untuk selanjutnya perbaikan motor atau mobil yang ada.

Penumpang yang motornya tenggelam bersama KMP Bili, Riko mengakui seperti apa proses perbaikan yang dimaksud, pihaknya belum mengetahui secara detail. “Seperti apa proses perbaikan yang dimaksud, karena motor atau mobil lainnya sudah terendam air lebih dari satu minggu,” katanya.

Sementara itu, tenggelamnya Feri KMP Bili yang menghubungkan Dermaga Kuala Kecamatan Tebas – Prigi Piai Kecamatan Tekarang Kabupaten Sambas berdampak ke sejumlah sektor di masyarakat.

Bahkan, sejumlah pemilik toko di wilayah Kecamatan Tekarang mengakui sejumlah harga beberapa kebutuhan masyarakat merangkak naik. Hal ini diakibatkan bertambahnya biaya angkutan. Lantaran sejak tak ada feri, truk atau kendaraan yang membawa kebutuhan masyarakat memutar dengan jarak yang cukup jauh di jalur alternatif Sekura- Jawai atau Sekura – Tekarang.

Tak hanya itu, kondisi jalan alternatif yang rusak parah juga memberikan dampak terkait perputaran ekonomi masyarakat terutama di wilayah Kecamatan Jawai, Tekarang, Jawai Selatan dan sekitarnya.

Atas kondisi yang terjadi, Ketua Komisi 1 DPRD Kabupaten Sambas Lerry Kurniawan Figo SH mendesak ada langkah yang secepatnya diambil untuk mengantisipasi dampak tenggelamnya KMP Bili. “Kapal penyeberangan tersebut, menjadi tumpuan masyarakat di sejumlah kecamatan. Saat ini, tak ada feri yang secara otomatis dampaknya akan dirasakan masyarakat,” katanya. (fah)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Dua Desa di Kabupaten Kapuas Hulu Dilanda Gempa

Kamis, 21 Maret 2024 | 22:06 WIB
X